Manusia
sebagai makhluk sosial, hidup di dalam kelompok berdampingan satu sama lain.
Kebutuhan manusia tidak hanya kepada diri sendiri melainkan kepada orang lain.
Manusia selalu membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Oleh karena itu,
akan sangat penting bagi setiap orang untuk mendapatkan penilaian positif dari
orang lain, baik itu berupa pujian, pandangan maupun tanggapan dari orang lain.
Mengakui kesalahan erat kaitannya dengan hubungan antar manusia. Kesalahan
diasumsikan sebagai sesuatu istilah yang buruk yang bisa menimbulkan citra atau
penilaian negatif dari orang lain terhadap diri kita sendiri. Setiap orang
pastinya memiliki keinginan untuk tidak tampil negatif dihadapan orang lain,
karenanya banyak orang yang memilih untuk menutupi atau tidak mengakui
kesalahannya kepada orang lain yang sebenarnya tujuannya adalah untuk
menyelamatkan diri sendiri.
Menutupi
kesalahan dapat dibilang merupakan suatu pertahanan bagi manusia untuk bertahan
di lingkungannya. Namun, apabila hal ini terus berlangsung kerugian tidak hanya
berada di sisi diri sendiri melainkan di sisi orang lain pula. Mengakui
kesalahan dapat dikatakan sebagai modal dalam bersosialisasi yang baik dengan
lingkungan.
Dengan
mengakui kesalahan, kita akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Hal ini
dikarenakan kepercayaan diantara sesama dibangun melalui kejujuran. Mengakui
kesalahan berarti bersikap jujur terhadap orang lain atas kekurangan diri
sendiri yang memiliki dampak kepada orang lain. Dengan menunjukan kejujuran,
orang lain akan melihat adanya potensi dari diri kita untuk mengakui kekurangan
kita dan mencegah kesalahan yang sama terulang dilain waktu. Akibatnya orang
lain akan lebih mempercayai kita. Sebagai konsekuensi positifnya, kita akan
mendapatkan rasa penghargaan yang lebih besar dari orang lain.
Sebaliknya
menutupi kesalahan atau bahkan lebih parahnya adalah menyalahkan orang lain
atas kesalahan kita hanya akan membantu menutupi kesalahan kita untuk sementara
waktu bahkan memperparah kesalahan kita. Hal ini diibaratkan dengan menembel
ban bocor dengan isolasi. Efeknya tidak akan bertahan lama.
Sebagaimana
umumnya, kita sendiri kadang merasa malu mengakui kesalahan yang kita perbuat,
dan orang yang membuat banyak kesalahan dianggap sebagai orang bodoh. Namun,
kecerdasan bukanlah hal yang tetap, dan seseorang tidak harus dinilai
berdasarkan kesalahannya. Hal ini karena kesalahan adalah guru sejati kita,
dari kesalahan kita dapat belajar banyak hal.
Ingat,
kesalahan yang diulang dua kali, bukanlah sebuah kesalahan tetapi sudah menjadi
pilihan. Bisa disebut sebagai kecerobohan disengaja yang sering terjadi karena
sikap menyepelekan atau terlalu santai. Misalnya kesalahan yang terjadi pada
saya adalah begadang sampai larut malam, yang berakibat bangun kesiangan dan
tidak dapat mengikuti jadwal mata kuliah sebagaimana mestinya dikarenakan rasa
kantuk, dan saya tidak dapat mengikuti kuis karena hal tersebut. Saya sungguh
menyesali hal tersebut dan saya pun
menyadari kesalahan saya oleh karena itu saya tidak akan mengulangi kesalahan
tersebut. Bagi saya, menyadari sebuah kesalahan tanpa melakukan perubahan
adalah hal yang sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar