Rabu, 16 November 2016

Sikap Toleransi

            Secara spiritual, tujuan manusia hidup di dunia adalah untuk menyembah Tuhan serta melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya. Pada dasarnya, di dalam semua agama diperintahkan untuk menebar kebaikan dan kedamaian di muka bumi, maka dari itu kita sebagai manusia harus mengamalkannya. Salah satu cara menjaga kedamaian antar sesama adalah dengan memiliki sikap toleransi. Toleransi adalah sikap menghargai orang lain secara sosial, budaya dan agama. Dengan melakukan sikap toleransi maka kita sudah menghargai hak asasi manusia seseorang dan pastinya akan mendapatkan manfaat positif, seperti kehidupan yang harmonis di dalam bermasyarakat. Contoh toleransi adalah dengan menghargai pendapat serta tindakan orang lain dan agama yang dianut oleh orang lain. Di dalam Undang-Undangan Dasar Negara Indonesia Tahun 1945, sudah tertera mengenai Hak Asasi Manusia pada pasal 28, dari point A sampai dengan J. Pada pasal 28 E berisikan tentang kebebasan memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, meyakini kepercayaannya serta kebebasan untuk mengeluarkan pendapat. Pada pasal 28 J berisikan tentang setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain serta setiap orang wajib tunduk kepada undang-undang yang telah ditetapkan. Maka dari itu, sebagai manusia yang berakal dan bijaksana, kita haruslah bertoleransi dalam segala aspek kehidupan.
            Ketika saya duduk dibangku SMA, saya aktif berorganisasi dalam kegiatan non-akademik di sekolah. Organisasi atau ekstrakulikuler yang saya tekuni adalah Paskibra dan ketika kelas 11 menjadi anggota MPK sekolah dikarenakan menjadi ketua kelas saat itu. Menjadi seorang anggota Paskibra selain ditempa secara fisik dan mental, juga ditempa secara intelektual serta karakter. Dari ekskul Paskibra saya mengerti arti kekeluargaan, solidaritas dan toleransi. Banyak hal yang saya dapatkan dari kegiatan non-akademik, contoh pertama adalah saya selalu dijadikan sebagai salah satu kandidat dari ekskul Paskibra dalam setiap acara pemilihan jabatan di organisasi OSIS untuk menjawab setiap pertanyaan dari berbagai anggota organisasi lain di dalam suatu forum tertutup. Di forum tersebut, saya mengamalkan nilai-nilai toleransi yang telah saya dapatkan dari senior-senior kepada saya dengan mempersilahkan setiap kandidat mengemukakan pendapatnya dalam menjawab setiap pertanyaan dengan mendengarkan secara seksama serta tidak menjatuhkan kandidat lain.
            Suatu ketika, seorang senior saya yang menjabat sebagai ketua paskibra saat saya masih menjadi junior, beliau pernah memberikan wejangan yang sangat berarti bagi saya, dengan penuh kebijaksaan dia mengatakan :
            "Kalian 1 pasukan. 1 salah, semuanya salah. 1 jelek, semuanya jelek. 1 bagus, tidak bikin semuanya jadi bagus. Jangan egois".
            Sesungguhnya, saya sangat mengagumi sosok senior saya tersebut. Beliau sosok yang bijaksana dan sangat bertoleransi. Wejangan tersebut sangat melekat di otak saya sampai saat ini. Ketika saya menjadi senior, saya mengucapkan kalimat tersebut kepada junior-junior saya. Menurut saya wejangan tersebut bagaikan virus yang harus ditularkan ke generasi berikutnya di eksul paskibra agar nilai-nilai kebaikan tetap utuh tidak terhapus oleh perkembangan zaman. Saat saya menjadi senior dan saya memegang jabatan penting dalam organisasi, saya tetap mengamalkan nilai-nilai toleransi terhadap teman seangkatan dan kepada junior-junior saya. Setiap adanya permasalahan ataupun suatu rencana, saya selalu mengadakan rapat dan menanyakan kepada setiap anggota bagaimana pendapat mereka dan langkah apa yang harus dicapai untuk menyelesaikannya. Serta saling menghargai dengan keputusan yang telah dibuat. Dengan bermusyawarah, segala hal akan menjadi lebih mudah dilaksanakan dan dilalui. Dengan mendengarkan pendapat orang lain pula, maka orang tersebut akan merasa lebih dihargai.
            Contoh kedua yang saya dapatkan dari aktif berorganisasi adalah memiliki keluarga kedua yaitu teman-teman seperjuangan yang melalui susah dan senang bersama. Berasal dari beberapa kelas yang berbeda, beberapa karakter serta beberapa kepercayaan yang berbeda. Namun dari perbedaan tersebut yang membuat kami menjadi memiliki satu rasa dan satu jiwa. Saya menanamkan rasa pengertian sesama anggota, karena bagi saya ketika salah satu anggota sakit maka semuanya akan merasa sakit. Jika dianalogikan dengan tubuh manusia, ketika kepala terasa pusing maka seluruh tubuh akan berkurang daya gunanya. Sesungguhnya, saya belajar menjadi seorang pemimpin dengan bercermin kepada senior saya tersebut. Saya sangat mengagumi dan menghormati beliau karena sikapnya yang bijaksana dan sangat bertoleransi, terutama dalam hal beragama. Agama beliau adalah protestan, sedangkan agama angkatan kami saat itu mayoritas islam. Ketika kami latihan dibulan Ramadhan, beliau ikut berpuasa bahkan ikut berbuka puasa bersama kami. Ketika ditengah latihan dan suara adzan berkumandang, beliau memberikan instruksi parade yang artinya yang berada di dalam barisan untuk bersikap istirahat ditempat dan diam tanpa melakukan apapun selain berkedip dan bernafas. Beliau pula yang selalu mengingatkan kami yang muslim untuk selalu sholat tepat waktu. Sikap yang beliau contohkan kepada kami, saya jadikan sebagai pacuan untuk bisa menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana pula seperti beliau.   Pada saat istirahat disela-sela latihan, kami sering sharing mengenai ajaran-ajaran di agama masing-masing, dan kami pun jadi memiliki wawasaan baru mengenai ajaran agama-agama lain dengan tidak menjelekkan atau bahkan mendoktrin bahwa agama lain adalah salah. Selain itu, ketika kami harus melaksanakan latihan ekstra yang biasanya dilakukan pada hari libur, yaitu hari minggu maka kami pun harus mengerti anggota non-muslim yang harus beribadah ke gereja. Jika mereka beribadah pagi, maka kita akan melaksanakan latihan siang sampai sore hari, namun jika mereka beribadah sore hari maka kami akan melaksanakan latihan dari pagi sampai siang hari. Jika diharuskan latihan full-time dari pagi hingga sore, maka kami yang beragama muslim akan mempersilahkan anggota yang non-muslim untuk meninggalkan latihan sementara waktu untuk dapat beribadah ke gereja. Sebelum memulai ataupun mengakhiri latihan, kami selalu berdoa di dalam pasukan dengan instruksi berdoa menurut kepecayaan dan gaya masing-masing. Yang dimaksud gaya masing-masing adalah cara kami berdoa apakah dengan menengadahkan tangan ataupun menangkupkan tangan, ataupun dengan hanya menundukkan kepala serta memejamkan mata. Hal tersebut tidak dipermasalahkan asalkan dilakukan secara benar, khusyuk dan tidak mengganggu anggota lain.
            Kesimpulannya adalah dengan adanya sikap toleransi antar sesama maka akan menciptakan keseimbangan serta keharmonisan dalam bersosialisasi. Perbedaan yang membuat kehidupan menjadi lebih berwarna. Angkatan kami saling menyayangi, mempercayai dan memiliki solidaritas yang tinggi. Bagi saya, sebuah perubahan dan keharmonisan harus dilakukan dari dalam diri masing-masing. Jangan pernah mengharapkan untuk dihargai jika diri kita tidak bisa menghargai orang lain.

Minggu, 13 November 2016

Jenis Struktur Organisasi



SDM DAN ORGANISASI



STRUKTUR ORGANISASI

Pengertian Struktur Organisasi
            Menurut Herbert A. Simon, Donald W. Smithburg, dan Victor A. Thompson , "Organisasi adalah suatu sistem terencana mengenai usaha kerjasama dalam mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan". Ada beberapa bagian dari organisasi, yaitu:

1. The Operating Core. Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa.

2. The Strategic Apex. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top management).

3. The Middle Line. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani manajer tingkat atas dengan bagian operasional.

4. The Technostructure. Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.

5. The Support Staff. Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa pendukung tidak langsung terhadap organisasi ( orang-orang yang mengisi unit staff).

Elemen Utama Struktur Organisasi

a.  Kompleksitas
            Kompleksitas struktur menggambarkan derajat diferensiasi dalam suatu organisasi, baik diferensiasi horizontal, vertikal, maupun spasial.

1. Diferensiasi Horizontal
            Penyebab terjadinya diferensiasi horizontal adalah berkembangnya beragam unit dalam organisasi berdasarkan orientasi pekerjaan, sifat tugas-tugas di dalamnya, serta latar pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Ketika organisasi membutuhkan unit-unit yang beragam untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi, pada saat itu pula terjadi diferensiasi horizontal.

            Bentuk spesialisasi ada dua, yaitu spesialisasi fungsional dan spesialisasi sosial. Spesialisasi fungsional dilakukan dengan cara memecah-mecah pekerjaan menjadi tugas-tugas sederhana. Jadi, yang dispesialisasi adalah pekerjaannya. Contohnya, pekerjaan merakit mobil dipecah-pecah menjadi rangkaian pekerjaan yang lebih sederhana, dan masing-masing dikerjakan oleh orang yang berbeda.

            Sebaliknya, spesialisasi sosial merujuk pada spesialisasi orang. Artinya, organisasi merekrut seseorang yang ahli untuk melakukan jenis-jenis pekerjaan tertentu yang bersifat khusus. Misalnya, menggunakan analisis pasar untuk mengamati dan membuat prediksi perkembangan pasar.

2. Diferensiasi Vertikal
            Diferensiasi horizontal dan vertikal sebenarnya berhubungan erat. Meningkatnya diferensiasi horizontal biasanya selalu dibarengi dengan kebutuhan untuk mengontrol aktivitas yang kian beragam. Organisasi kemudian menambah lapisan pengawas atau supervisor (untuk mengawasi lapisan pekerja) atau manajer (untuk mengawasi supervisor atau manajer level bawah). Hal ini dengan sendirinya menambah diferensiasi vertikal. Jadi, diferensiasi vertikal adalah gambaran dari lapisan-lapisan hierarki dalam organisasi.

3. Diferensiasi Spasial
            Diferensiasi spasial menggambarkan sejauh mana fasilitas dan personel organisasi tersebut secara geografis. Organisasi yang memiliki sejumlah kantor dan/atau personal yang tersebar dalam rentang geografis yang luas, tentunya akana menghadapi kompleksitas yang lebih tinggi daripada organisasi yang hanya berpusat pada satu atau beberapa lokasi.

b. Formalisasi
            Formalisasi dalam organisasi sebenarnya dapat dilakukan dengan dua pola yaitu melalui aturan, prosedur, dan sanksi-sanksi regulatif yang disusun oleh pengelola organisasi, atau melalui rekrutmen terhadap tenaga-tenaga profesional yang telah terdidik dengan nilai-nilai, norma-norma, dan pola perilaku sesuai profesi mereka.

c. Sentralisasi
            Sentralisasi adalah sejauh mana otoritas formal untuk membuat pilihan-pilihan bebas terkonsentrasi ada seseorang, sebuah unit, atau suatu level, sedemikian rupa sehingga para pegawai hanya dimungkinkan memberikan input seminimal mungkin dalam pekerjaan. Sentralisasi kadang-kadang terkait juga dengan masalah kecenderungan personal. Hal ini terutama pada perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya sendiri. Ketika ukuran organisasi semakin besar dan menuntut pendelegasian keputusan yang lebih banyak, tidak jarang pemilik sekaligus pengelola tersebut merasa enggan.

d. Fungsi atau Kegunaan Struktur dalam Organisasi
1. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.

2. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.

3. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
 
            Struktur adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktivitas di dalam organisasi . Struktur organisasi adalah hubungan antar para pegawai dan aktivitas-aktivitas mereka satu sama lain serta terhadap keseluruhan, di mana bagian-bagiannya adalah tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing anggota kelompok pegawai yang melaksanakannya. Struktur organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan efisien. Struktur organisasi sehat berarti tiap-tiap satuan organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan tertib. Struktur organisasi efisien berarti dalam menjalankan peranannya tersebut masing-masig satuan organisasi dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja. Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi yaitu :
1.      Struktur Organisasi Lini/Garis
2.      Struktur Organisasi Lini dan Staff
3.      Struktur Organisasi Fungsional 
4.      Struktur Organisasi Lini dan Fungsional
5.      Struktur Organisasi Matriks
6.      Struktur Organisasi Komite 

1. Organisasi Lini
Organisasi Garis / Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.   
 Ciri :
  • Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang
  • Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
  • Jumlah karyawan sedikit
  • Sarana dan alatnya terbatas
  • Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer
  • Organisasi kecil
   Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah : 
  • Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando.
  • Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar 
  • Proses decesion making berjalan cepat 
  • Disiplin dan loyalitas tinggi 
  • Rasa saling pengertian antar anggota tinggi

·         Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
  • Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
  • Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
  • Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
  • Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi

Gambar struktur organisasi Lini :





         2.      Organisasi Lini dan Staf
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung

Ciri :
  • Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
  • Karyawan banyak
  • Organisasi besar 
  • Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
            1.    Personel lini
            2.   Personel staf

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
  • Ada pembagian tugas yang jelas
  • Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
  • Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
  • Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
  • Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
  • Tugas pokok orang-orang sering dinomor duakan
  • Proses decesion makin berliku-liku
  • Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
  • Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya

Gambar struktur organisasi Lini dan Staf








      3.  Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor, yaitu suatu bentuk organisasi dimana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut.
     
Ciri :
  • Organisasi kecil
  • Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
  • Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
  • Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
  • Pengawasan dilakukan secara ketat
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
  • Program tearah, jelas dan cepat
  • Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
  • Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
  • Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
  • Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
  • Solidaritas antar anggota yang tinggi
  • Moral serta disiplin kerja yang tinggi
  • Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
  • Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
  • Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
  • Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
  • Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
  • Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit dilaksanakan
  • Insiatif perseorangan sangat dibatasi
  • Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang tertentu
  • Menekankan pada rutinitas tugas - kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
  • Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
  • Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
  • Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
      Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :
  • Lingkungan stabil
  • Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
  • Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional

Gambar struktur organisasi Fungsional


  4.  Organisasi Lini dan Fungsional
Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat formal atau informal,komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus.

      Ciri :
  • Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
  • Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
  • Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
  • Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua seksi, dan para petugas
  • Struktur organisasi secara relatif tidak permanen. Organisasi ini hanya dipakai sesuai kebutuhan atau kegiatan
  • Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif
  • Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama
  • Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satgas
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
  • Solidaritas tinggi
  • Disiplin tinggi
  • Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
  • Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
  • Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
  • Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan
  • Usaha kerjasama bawahan mudah digalang
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
  • Kurang fleksibel dan tour of duty
  • Spesialisasi memberikan kejenuhan
  • Proses pengambilan keputusan agak lamban karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota organisasi
  • Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi yang lain
  • Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja
  • Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan pada kolektivitas
  • Organisasi panitia biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi

Gambar struktur organisasi Lini dan Fungsional



        5.      Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu or­ganisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikum­pulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan.
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horison­tal diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dengan keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, hal ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya juga harus melaporkan kepada dua atasan.
Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyek diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak.
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu struktur organisasi yang ada.

Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Manajer proyek tak bisa mengkoor­dinir berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu dikarenakan penyimpangan pelaksanaan perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin timbul, maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting, misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia.

Gambar struktur organisasi Matrix

       6.      Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen. Organisasi komite terdiri dari :
      1. Executive Committe (Pimpinan komite)
 Yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini.
      2. Staff Committee
Yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf.

      Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
  • Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan.
  • Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil.
  • Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin.
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
  • Proses decesion making sangat lamban.
  • Biaya operasional rutin sangat tinggi.
  • Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.





Komentar

            Berorganisasi sangat penting dalam kelangsungan hidup seseorang. Menurut saya secara pribadi, organisasi adalah sekumpulan manusia yang memiliki visi misi, proses dan tujuan untuk dicapai secara bersama-sama. Dengan dilakukan bersama-sama, suatu proses akan lebih mudah dikerjakan dan suatu tujuan akan lebih mudah dicapai. Dengan berorganisasi pula, seseorang dapat membentuk kepribadiannya menjadi lebih berkarakteristik.
            Dari materi yang telah dibahas, menurut saya setiap struktur organisasi memiliki kelebihan dan kekurangannya. Sebuah organisasi ataupun perusuhaan sekalipun bisa menjadi lebih baik jika menggunakan struktur organisasi yang tepat. Maka dari itu, pemilihan struktur organisasi merupakan bagian yang cukup penting. Selain itu, integritas dan dedikasi seseorang dalam menjalankan tugas-tugasnya pun sangat mempengaruhi kestabilan suatu organisasi untuk mencapai visi misi dan tujuan bersama.


           
Sumber :
http://khaizankahfi96.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html 
http://deadendra.blogspot.co.id/2013/11/struktur-organisasi-dan-contoh-kasus.html?m=1